Selasa, 22 April 2014

Detoks Tubuh Dengan Fungsi Hati Ginjal Kulit Dan Usus

Sistem Alamiah Detoksifikasi Tubuh “Anugrah Sang Pencipta”
Tubuh kita sesungguhnya memiliki mekanisme detoksifikasi sendiri. Sistem detoksifikasi yang utama adalah mengacu kepada fungsi hati, ginjal, kulit dan usus:

•           Kulit mengeluarkan keringat
•           Usus mengeluarkan feces dan cairan lambung
•           Ginjal mengeluarkan urin
•        Hati mengeluarkan proses enzimatik agar toksin bisa lebih larut dan efek toksinnya berkurang / hilang.


Untuk melakukan pengecekan terhadap adanya toksin tubuh, diperlukan pemeriksaan fisik oleh dokter. Dokter juga akan melihat sejarah penyakit seperti obesitas, diabetes, batu ginjal, psoriasis, penggunaan hormone, keterpaparan terhadap zat kimia dan logam, penggunaan anti biotic, hepatitisvirus dan penggunaan alkohol. Jika perlu sampel urin, feces, darah, atau bahkan rambut bisa jadi diperlukan untuk analisis laboratorium.
Detoksifikasi Oleh Hati
Kondisi hati yang normal memiliki fungsi yang penting untuk melindungi tubuh dari bahaya kanker, karena hampir 90% penyakit kanker disebabkan oleh karsinogen lingkungan, seperti air, makanan, udara, dan kekurangan gizi. Namun fungsi hati manusia ini juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia, kurangnya aktifitas, kurangnya gizi. Fungsi hati sebenarnya dapat ditingkatkan secara nyata dengan makan makanan yang bergizi, dan minum obat tradisional atau obat herbal, yang berfungsi meningkatkan fungsi hati. Dengan fungsi hati yang normal, sekitar 99% toksin dan toksin bakteridapat disingkirkan .
Sekali toksin telah diubah menjadi bentuk menjadi yang tidak toksik, maka toksik tersebut harus segera dibuang. Empedu menyediakan cairan empedu untuk mengangkut zat-zat toksik dan kolesterol. Diusus, cairan ini akan diserap oleh serat, dan dibawa dan dibawa bersama serat untuk dibuang melalui feses. makanan rendah serat mengakibatkan sedikitnya toksin yang dibuang, dan akibatnya banyak toksin yang tertinggal didalam tubuh. Lebih buruk lagi, bakteri diusus akan mengubah toksin-toksin tersebut menjadi bentuk yang lebih berbahaya.
Proses enzimatik hati bekerja menetralisir senyawa-senyawa kimia yang tidak diinginkan seperti: obat, pestisida, dan toksin dari perut. Proses ini menghasilkan radikal-radikal bebas yang bisa merusak hati, kecuali tubuh memiliki cukup antioksidan, Vitamin, dan mineral. Karena itu banyak makan buah-buahan segar, sayur-sayuran, whole grain , polong-polongan, biji-bijian dan kacang-kacangan merupakan cara ideal untuk memberikan gizi yang diperlukan tubuh. Jika tubuh kita terlalu banyak maka dapat menyebabkangangguan fungsi hati dikarenakan hati bekerja melebihi beban yang seharusnya.
Ketika seseorang mengalami kerusakan pada proses enzimatik hati, orang tersebut akan mudah menjadi lelah, dan cenderung lebih mudah mengalamigangguan pencernaan dan alergi. Semua ini bisa dihindari apabila orang tersebut memiliki gaya hidup sehat dan selalu makan makanan yang sehat dan bergizi, menghindari lemak, gula yang dimurnikan (refined sugar) adalah salah satu cara bijak menghindari kerusakan hati.
Mengkonsumsi multivitamin sangatlah penting bersama-sama dengan vitamin C, E, dan Betakaroten. Kelompok vitamin B bersifat esensial, dan obat herbalseperti silymarin, telah terbukti efektif menjaga kesehatan hati.
 Sebenarnya kita bisa membantu tubuh melakukan detoksifikasi sendiri, namun detoksifikasi ini memerlukan rencana yang matang dan idealnya harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu /berkala, rutin dan dibawah pengawasan medis/dokter. Mengadopsi gaya hidup sehat dan melakukan aktifitas fisik yang rutin juga membantu pencernaan dan proses detoksifikasi.

1.         DIET
Idealnya adalah tipe diet rendah lemak, tinggi karbohidrat kompleks. Cobalah hindari gula, alcohol, obat-obat terlarang, lemak, dan zat-zat lain yang sifatnya merusak. Fokuslah pada makanan-makanan buah untuk diet yang bergizi yang banyak mengandung air dan serat larut seperti apel, pear, dan juga kacang-kacangan, brokoli, dan kubis. Makanan yang kaya akan kandungan selnya juga sangat berguna, contohnya bawang Bombay. Secara umum, makanan segar, sayuran, whole grains, polong-polongan, biji-bijian dan kacang-kacangan adalah pilihan terbaik untuk diet yang sehat.
1. Pembersihan dan detoksifikasi
Jamu-jamuan dapat digunakan untuk membersihkan parasit dan bakteri pada usus dan juga organisme-organisme lain.

2. Puasa
Cara yang cepat untuk membuang zat-zat beracun dan meningkatkan proses pemuliahan hati adalah dengan berpuasa. Jumlah hari dan jenis puasanya bervariasi, boleh berpuasa tiga hari hanya dengan jus dan buah, tapi pastikan anda mendapatkan nasehat dari yang lebih professional. Selama berpuasa hindari kafein dan minuman bersoda. Istirahat juga penting, setelah berpuasa, perlahan lahan biasakan kembali tubuh anda dengan makanan padat.

3. Suplemen
Selain menggunakan suplemen untuk kebutuhan nutrisi secara umum, gunakan pula suplemen herbal untuk menunjang fungsi hati.

Yang lebih penting dari poin-poin diatas adalah program detoksifikasi jangka panjang yang terukur melalui perubahan gaya hidup, dan minun suplemen untuk membantu membersihkan saluran pencernaan dan menunjang fungsi hati. Puasa rutin yang dilakukan secara periodic adalah cara yang baik untuk membantu menghindari akumulasi zat-zat toksik dalam tubuh. Jika anda mencoba mengikuti program detoksifikasi yang diberikan oleh lembaga profesioanal, sebaiknya anda perlu mengetahui bahwa tiap lembaga memang memiliki cara masing-masing namun semuanya berdasar pada prinsip-prinsip diatas.

0 komentar:

Posting Komentar