Detoks
Tubuh Dengan Fungsi Hati Ginjal Kulit Dan Usus
Sistem
Alamiah Detoksifikasi Tubuh “Anugrah Sang Pencipta”
Tubuh
kita sesungguhnya memiliki mekanisme detoksifikasi sendiri. Sistem
detoksifikasi yang utama adalah mengacu kepada fungsi hati, ginjal, kulit dan usus:
• Kulit mengeluarkan keringat
• Usus mengeluarkan feces dan cairan
lambung
• Ginjal mengeluarkan urin
• Hati mengeluarkan proses enzimatik
agar toksin bisa lebih larut dan efek toksinnya berkurang / hilang.
Untuk
melakukan pengecekan terhadap adanya toksin tubuh, diperlukan pemeriksaan fisik
oleh dokter. Dokter juga akan melihat sejarah penyakit seperti obesitas,
diabetes, batu ginjal, psoriasis, penggunaan hormone, keterpaparan terhadap zat
kimia dan logam, penggunaan anti biotic, hepatitisvirus dan penggunaan alkohol.
Jika perlu sampel urin, feces, darah, atau bahkan rambut bisa jadi diperlukan
untuk analisis laboratorium.
Detoksifikasi
Oleh Hati
Kondisi
hati yang normal memiliki fungsi yang penting untuk melindungi tubuh dari
bahaya kanker, karena hampir 90% penyakit kanker disebabkan oleh karsinogen
lingkungan, seperti air, makanan, udara, dan kekurangan gizi. Namun fungsi hati
manusia ini juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia, kurangnya
aktifitas, kurangnya gizi. Fungsi hati sebenarnya dapat ditingkatkan secara
nyata dengan makan makanan yang bergizi, dan minum obat tradisional atau obat
herbal, yang berfungsi meningkatkan fungsi hati. Dengan fungsi hati yang
normal, sekitar 99% toksin dan toksin bakteridapat disingkirkan .
Sekali
toksin telah diubah menjadi bentuk menjadi yang tidak toksik, maka toksik
tersebut harus segera dibuang. Empedu menyediakan cairan empedu untuk
mengangkut zat-zat toksik dan kolesterol. Diusus, cairan ini akan diserap oleh
serat, dan dibawa dan dibawa bersama serat untuk dibuang melalui feses. makanan
rendah serat mengakibatkan sedikitnya toksin yang dibuang, dan akibatnya banyak
toksin yang tertinggal didalam tubuh. Lebih buruk lagi, bakteri diusus akan
mengubah toksin-toksin tersebut menjadi bentuk yang lebih berbahaya.
Proses
enzimatik hati bekerja menetralisir senyawa-senyawa kimia yang tidak diinginkan
seperti: obat, pestisida, dan toksin dari perut. Proses ini menghasilkan
radikal-radikal bebas yang bisa merusak hati, kecuali tubuh memiliki cukup
antioksidan, Vitamin, dan mineral. Karena itu banyak makan buah-buahan segar,
sayur-sayuran, whole grain , polong-polongan, biji-bijian dan kacang-kacangan
merupakan cara ideal untuk memberikan gizi yang diperlukan tubuh. Jika tubuh
kita terlalu banyak maka dapat menyebabkangangguan fungsi hati dikarenakan hati
bekerja melebihi beban yang seharusnya.
Ketika
seseorang mengalami kerusakan pada proses enzimatik hati, orang tersebut akan
mudah menjadi lelah, dan cenderung lebih mudah mengalamigangguan pencernaan dan
alergi. Semua ini bisa dihindari apabila orang tersebut memiliki gaya hidup
sehat dan selalu makan makanan yang sehat dan bergizi, menghindari lemak, gula
yang dimurnikan (refined sugar) adalah salah satu cara bijak menghindari
kerusakan hati.
Mengkonsumsi
multivitamin sangatlah penting bersama-sama dengan vitamin C, E, dan
Betakaroten. Kelompok vitamin B bersifat esensial, dan obat herbalseperti
silymarin, telah terbukti efektif menjaga kesehatan hati.
Sebenarnya kita bisa membantu tubuh melakukan
detoksifikasi sendiri, namun detoksifikasi ini memerlukan rencana yang matang
dan idealnya harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu /berkala, rutin dan
dibawah pengawasan medis/dokter. Mengadopsi gaya hidup sehat dan melakukan
aktifitas fisik yang rutin juga membantu pencernaan dan proses detoksifikasi.
1. DIET
Idealnya
adalah tipe diet rendah lemak, tinggi karbohidrat kompleks. Cobalah hindari
gula, alcohol, obat-obat terlarang, lemak, dan zat-zat lain yang sifatnya
merusak. Fokuslah pada makanan-makanan buah untuk diet yang bergizi yang banyak
mengandung air dan serat larut seperti apel, pear, dan juga kacang-kacangan,
brokoli, dan kubis. Makanan yang kaya akan kandungan selnya juga sangat
berguna, contohnya bawang Bombay. Secara umum, makanan segar, sayuran, whole
grains, polong-polongan, biji-bijian dan kacang-kacangan adalah pilihan terbaik
untuk diet yang sehat.
1.
Pembersihan dan detoksifikasi
Jamu-jamuan
dapat digunakan untuk membersihkan parasit dan bakteri pada usus dan juga
organisme-organisme lain.
2.
Puasa
Cara
yang cepat untuk membuang zat-zat beracun dan meningkatkan proses pemuliahan
hati adalah dengan berpuasa. Jumlah hari dan jenis puasanya bervariasi, boleh
berpuasa tiga hari hanya dengan jus dan buah, tapi pastikan anda mendapatkan
nasehat dari yang lebih professional. Selama berpuasa hindari kafein dan
minuman bersoda. Istirahat juga penting, setelah berpuasa, perlahan lahan
biasakan kembali tubuh anda dengan makanan padat.
3.
Suplemen
Selain
menggunakan suplemen untuk kebutuhan nutrisi secara umum, gunakan pula suplemen
herbal untuk menunjang fungsi hati.
Yang
lebih penting dari poin-poin diatas adalah program detoksifikasi jangka panjang
yang terukur melalui perubahan gaya hidup, dan minun suplemen untuk membantu
membersihkan saluran pencernaan dan menunjang fungsi hati. Puasa rutin yang
dilakukan secara periodic adalah cara yang baik untuk membantu menghindari
akumulasi zat-zat toksik dalam tubuh. Jika anda mencoba mengikuti program
detoksifikasi yang diberikan oleh lembaga profesioanal, sebaiknya anda perlu
mengetahui bahwa tiap lembaga memang memiliki cara masing-masing namun semuanya
berdasar pada prinsip-prinsip diatas.
0 komentar:
Posting Komentar